Bedah Penelitian: Cetak Kader Saintek Jadi Saintis Profesional
Antusiasme kader saintek mengikuti bedah penelitian |
SEMARANG –
Selasa (12/2) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan (Kompers) Saintek
menyelenggarakan training bedah penelitian dalam rangka memperingati milad HMI ke-72. Kegiatan yang
bertema “Alat Pembangkit Listrik: Pemanfaatan Aktivitas Tanaman Lahan Gambut” ini dilaksanakan di
Sekretariat HMI Korkom Walisongo, jl.
Ringin
Sari II No. 06.
Agenda
bedah penelitian ini menghadirkan Diyaul Haq (Santriwati Pesantren Riset Al-Khawarizmi) sebagai pemateri. Agenda yang diinisiasi oleh Bidang PTKP
HMI Kompers Saintek ini dihadiri oleh kader saintek dan beberapa kader komisariat
lain.
M. A’tourrohman, Ketua Bidang PTKP HMI Kompers Saintek
mengatakan bahwa tujuan diadakan agenda ini adalah agar mahasiswa saintek melek dengan yang namanya penelitian. Hal
ini tidak bisa dipungkiri karena mereka akan bergulat dengan yang namanya
laporan praktikum, jurnal, dan sebagainya.
“Setidaknya untuk membuat sebuah laporan praktikum diperlukan
pengetahuan dasar yang cukup mengenai teknis-teknis pembuatan laporan yang baik,
sistematis dan berkesinambungan,” tutur Atho’.
Diyaul Haq, pemateri pada diskusi tersebut mengatakan
bahwa penelitian yang ia lakukan muncul akibat keprihatinannya terhadap gerakan
penghematan listrik yang digalakkan oleh pemerintah. Ia menyadari bahwa
material utama untuk memproduksi listrik adalah minyak bumi. Sedangkan
keberadaan minyak bumi semakin berkurang. Oleh karena itu, perlu dicarikan
energi alternatif untuk menggantinya.
Salah satunya adalah dengan pemanfaatan aktivitas tanaman pada lahan
gambut. Lahan gambut diketahui memiliki kandungan karbondioksida (CO2)
dua kali lipat lebih banyak daripada lahan yang lain. Sehingga lahan itu akan
berpotensi mengalami kebakaran pada musim kemarau.
“Dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pada lahan
tersebut, kita bisa memproduksi sumber listrik, meskipun dalam kadar yang tidak
besar,” terang Diyaul Haq.
Selain berdiskusi tentang penelitian yang ia lakukan, dia
juga mengajak sharing
pengalaman-pengalaman tentang penelitian dengan kader HMI saintek. Menurutnya, menemukan
inovasi untuk penelitian memang dibutuhkan proses yang panjang, memperhatikan
fenomena alam sekitar, pengalaman yang
cukup banyak dan tentunya dukungan dari
keluarga.
“Menemukan inovasi untuk penelitian bukanlah hal yang
gampang. Perlu proses yang panjang dan kesabaran yang cukup. Namun, hasilnya akan
kita nikmati di kemudian hari,” terang Diyaul Haq.
Kemudian bedah penelitian pun diakhiri dengan foto
bersama. Atho’, penanggung jawab acara tersebut mengucapkan terima kasih banyak
pada para kader yang berpartisipasi.
“Alhamdulillah, acara telah berjalan dengan baik dan
lancar. Semoga ilmu yang kawan-kawan dapatkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri
maupun orang lain. Aamiin,” pungkas Atho’ pada akhir acara. (Red: Lailatus
Syarifah)
Comments
Post a Comment