Kohati Mengabdi: Tingkatkan Jiwa Kepedulian Kader HMI
Kegiatan bakti sosial sedang berlangsung |
Semarang - Minggu (10/3) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat
Persiapan (Kompers) Saintek dan Komisariat FITK mengadakan kegiatan bakti
sosial yang bertajuk Kohati Mengabdi di Panti Asuhan Darul Karim.
Bertempat di Dk. Panji RT/RW 04/01, Kel. Ngadirgo, Kec. Mijen, Kota
Semarang, bakti sosial ini mengambil tema "Membangun Jiwa Kepedulian Kader
dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Adil Makmur yang Diridloi Allah SWT".
Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Pemberdayaan Perempuan (PP)
HMI Kompers Saintek dan FITK ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepedulian
para kader HMI dengan sesama, terutama pada yang membutuhkan.
Selain itu, Lilik Fatimatuz Zahro Ketua Umum Kompers Saintek dalam
sambutannya juga mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan Kohati
Mengabdi adalah untuk mewujudkan cita-cita pendiri HMI, Bapak Lafran Pane.
Bahwa selain menjadikan insan yang akademis, kader HMI juga harus mengabdi pada
masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan ajang latihan bagi kader sebelum
akhirnya terjun di masyarakat secara langsung.
“Sehingga kader HMI tidak kaget ketika terjun langsung di
masyarakat nantinya," ungkap Lilik.
Bahkan Pengasuh Panti Asuhan Darul Karim, Bapak Miftahul Huda
mengatakan bahwa Lafran Pane ini mirip Rasulullah SAW. Karena dalam hidupnya ia
mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Tanpa mengharap imbalan sepeserpun dari
perjuangannya. Begitu pula Rasulullah, hingga malaikat maut menjemputnya, yang
ada di hati dan pikirannya adalah kaumnya.
“Bahkan ketika di sampingnya ada Malaikat Izrail, bukan nasibnya
sendiri maupun keluarganya, tetapi umatnya yang ia pikirkan. Padahal belum
tentu ketika kita meninggal nanti, kita ingat kepada Rasulullah SAW,” terang
Miftahul Huda.
Kegiatan ini juga diselingi dengan acara bagi-bagi hadiah yang
dikemas dalam bentuk quiz yang dipandu oleh panitia. Beberapa panitia
melontarkan beberapa pertanyaan kepada adik-adik penghuni panti, untuk kemudian
dijawab oleh mereka. Jika benar dalam menjawab pertanyaan, maka yang menjawab
tadi akan mendapatkan doorprize. Begitu seterusnya hingga waktu memaksa
kami untuk mengucapkan salam perpisahan.
“Semoga kami bisa melaksanakan kegiatan seperti ini lagi di lain
tempat. Tentunya dengan konsep dan persiapan yang lebih matang daripada ini," pungkas Lilik.
Red: Lailatus Syarifah
Comments
Post a Comment