Posts

Showing posts from February, 2020

Quranic Society: Masyarakat Ideal dalam Al-Qur'an

Image
Oleh: Alwi Husein Al Habib* Misi utama al-Qur'an selain menjadi petunjuk ( hudan ) bagi manusia adalah menegakkan prinsip persamaan (egalitarianisme). Al-Qur'an memiliki misi tersembunyi untuk menghapuskan fanatisme antar golongan maupun kelompok. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Namun Allah menjadikan perbedaan bukan sebagai ajang menunjukkan superioritas satu dengan yang lain. Allah hanya ingin membuat kita dapat bekerja sama dalam sebuah perbedaan. Al-Qur'an mengandung prinsip-prinsip pokok dalam membangun nilai yang terdapat di dalam masyarakat khususnya dan bernegara umumnya. Ini juga menjadi argumentasi bantahan pendapat yang menyatakan Islam adalah agama yang tidak ada hubungannya dengan politik dan ketatanegaraan. Justru I slam begitu detail menjelaskan bagaimana membangun sebuah peradaban atau kota. Baca juga:  Pendidikan, Solusi Pencipta Sikap Toleransi Secara khusus, a l-Qur'an tidak menyebutkan terminologi masyarakat ideal. Garis besar yang b

Sajak Nestapa

Image
doc: google.com Mama, biarkan aku berjalan menyusuri tiap-tiap lorong kehidupan. Meskipun tak jarang duri-duri menyambut, kerikil-kerikil tajam dan bebatuan koral menghalang langkahku. Mama, biarkan duri itu menggores kaki kecilku. Menusuk dan mengoyak nadiku, hingga merah membalut seluruh asaku, aku takkan menangis, Mama. Sudah kuhabiskan tangisku dulu, ketika ku masih di pangkuanmu. Mama, biarkan kubalut luka sendiri. Dengan air mata dan penderitaan tak bertepi. Meski kutahu, semua itupun tak cukup obati luka jiwa. Hingga akhirnya, Mama, jika ujung dunia telah kujumpai. Dan kaki tak mampu melangkah lagi, maka, tak ada tempat berlabuh kecuali pada engkau, Mama. Karena apabila separuh jiwaku telah memanggil, maka tak ada pilihan lain kecuali, kembali. Oleh: Lailatus Syarifah, Pengagum Diam

Pendidikan, Solusi Pencipta Sikap Toleransi

Image
Oleh : Firman Hardianto*   Kader Himpunan Mahasiswa Islam dan Mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Walisongo ilustrasi google.com “…, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.” (Potongan arti Surah Al Hujurat ayat 13) Indonesia merupakan Negara demokrasi dengan berbagai keragaman di dalamnya. Mulai dari suku bangsa, agama, budaya, bahasa dan lainnya tumbuh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jika ditinjau dari sisi suku bangsa, data sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 mencatat terdapat 1.340 suku Bangsa di Indonesia. Banyaknya perbedaan tersebut menjadi sebuah potensi bagi keberlangsungan hidup Negara. Potensi yang dimaksud dapat berupa potensi baik dan buruk tergantung budaya yang tumbuh dan berkembang. baca juga : Kader HMI  Walisongo Antusias Ikuti Pelatihan Desain Grafis Jika dilihat potensi buruknya, beberapa kali Indonesia mengalami konflik terkait isu SARA. Peristi

Kader HMI Walisongo Antusias Ikuti Pelatihan Desain Grafis

Image
Ketika pelatihan berlangsung SEMARANG - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Saintek mengadakan pelatihan desain grafis pada Sabtu (15/02/2020). Pelatihan yang bertempat di Sekretariat HMI Korkom Walisongo Jl. Ringinsari II ini mendatangkan Ketua Umum HMI Komisariat FITK Periode 2017/2018 Kanda Muhammad Izzat Alwi sebagai pemateri. Agenda yang diadakan oleh Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi (KPP) ini bertujuan untuk membangun jiwa kreativitas dan keterampilan kader HMI dalam bidang desain, dan mengasah kemampuan mereka dalam menciptakan lapangan pekerjaan di era digital. Agenda ini bukan hanya dihadiri oleh kader HMI Saintek, melainkan juga kader-kader komisariat lain di lingkup HMI Korkom Walisongo Semarang. Izzat mengatakan bahwa yang terpenting dalam membuat suatu desain adalah orang-orang paham terhadap informasi yang ingin kita sampaikan melalui desain yang dibuat.   “Saya lebih suka desain yang sederhana, namun elegan,” ungkap Izzat. Selanjutn