Sajak Nestapa

doc: google.com


Mama,

biarkan aku berjalan

menyusuri tiap-tiap lorong kehidupan.

Meskipun tak jarang duri-duri menyambut,

kerikil-kerikil tajam dan bebatuan koral menghalang langkahku.

Mama,

biarkan duri itu menggores kaki kecilku.

Menusuk dan mengoyak nadiku,

hingga merah membalut seluruh asaku,

aku takkan menangis, Mama.

Sudah kuhabiskan tangisku dulu,

ketika ku masih di pangkuanmu.

Mama,

biarkan kubalut luka sendiri.

Dengan air mata dan penderitaan tak bertepi.

Meski kutahu, semua itupun tak cukup obati luka jiwa.

Hingga akhirnya,

Mama,

jika ujung dunia telah kujumpai.

Dan kaki tak mampu melangkah lagi,

maka,

tak ada tempat berlabuh kecuali pada engkau,

Mama.

Karena apabila separuh jiwaku telah memanggil,

maka tak ada pilihan lain kecuali,

kembali.


Oleh: Lailatus Syarifah, Pengagum Diam

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jenjang Pendidikan Formal Kader HMI

Implementasi Bersyukur dan Ikhlas dalam Meneguhkan Qalbu

Keteraturan Alam Semesta