Posts

Showing posts from January, 2021

Manfaatkan Potensi Lokal, Kelompok 2 KKN MMK-DR Ajak Masyarakat Ubah Biji Nangka Menjadi Tepung

Image
   (Sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung dari biji nangka. Sumber : Dokumentasi pribadi/Melin) BREBES, hmisaintek-walisongo.or.id – Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi lokal sumber daya alamnya masing-masing. Salah satu potensi lokal yang ada di kabupaten Brebes adalah nangka. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus dari Rumah (KKN-MMK DR) kelompok 2 memanfaatkan biji nangka menjadi olahan tepung. Tahapan yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung dari biji nangka bersama masyarakat sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Banjaratma Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes pada Kamis (27/01). Melin Septiani, penggagas ide olahan tepung dari biji nangka tersebut menjelaskan bahwa kegiatan   ini bertujuan untuk menambah pengetahuan inovasi makanan di masyarakat sekitar dan mengenalkan bahwa biji nangka tersebut bisa dikreasikan menjadi produk makanan lain. Kemudian ia juga menjelaskan kandungan dari biji nangka yang akan dibuat menjadi tep

Istikamahkan Agenda: HMI Komisariat Saintek Walisongo Mengadakan Dialektika Mahasiswa Kedua

Image
  (Foto/ Doc. Komisariat)   SEMARANG , hmisaintek-walisongo.or.id – HMI Komisariat Saintek Walisongo mengadakan Forum Dialog Dialektika Mahasiswa kedua yang bertemakan   "Menyorot Wajah Demokrasi Indonesia: Hambatan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi". Agenda ini dilaksanakan secara daring melalui Google Meet pada Sabtu, (23/1). Agenda yang dinaungi langsung oleh Bidang PTKP Saintek ini diramaikan tidak hanya oleh kader dari Semarang, namun dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini karena agenda ini bersifat umum. Diskusi tersebut dipantik langsung oleh seorang Penyuluh Anti Korupsi KPK RI sekaligus sebagai Peneliti Pusat Studi Demokrasi dan Konstitusi UMS, yaitu Rokhman Adi Putera. Dan dimoderatori oleh M. Faiz Mubarok, Wasekum PTKP HMI Komisariat Saintek Walisongo. Dalam diskusi tersebut, Rokhman Adi menyampaikan tentang Demokrasi sendiri itu bagaimana, kamudian sampai pada batas-batas yang ada dalam demokrasi. Tidak sepenuhnya bebas. Namun ada batasan-batasan

Perlunya Pemahaman Aturan Bagi Kader, HMI Komisariat Saintek Adakan Follow up Konstitusi

Image
  (Foto/ Doc. Komisariat) SEMARANG , hmisaintek-walisongo.or.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Saintek mengadakan follow up yang mengambil materi tentang konstitusi HMI pada Minggu (24/01). Follow up yang dilakukan secara daring melalui google meet ini mengundang   pemateri dari Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cabang Semarang, Ikang Maulana Mas’ud. Follow up ini diselenggarakan dengan tujuan agar kader dapat memahami konstitusi yang ada di HMI. Pengetahuan mengenai konstitusi dalam HMI perlu di pelajari supaya aturan yang ada dapat di taati dan harapannya dapat memberikan semangat baru bagi kader untuk selalu berproses di organisasi HMI. Kabid PPPA, M. Yus Yunus mengatakan bahwa agenda follow up konstitusi HMI ini sangat penting bagi kader HMI terutama agar kader dapat memahami hak dan kewajibannya sebagai seorang anggota . “Follow up konstitusi menjadi sebuah agenda yang perlu diikuti oleh seluruh kader HMI, karena dalam HMI memiliki aturan dasar yang perl

Imam Yahya Tegaskan Makna Moderasi Beragama untuk Generasi Milenial Lewat Webinar

Image
  (Foto/Doc. Tim KKN MIT DR Kelompok 66 UIN Walisongo) SEMARANG, hmisaintek-walisongo.or.id – Tim Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (KKN MIT DR) Angkatan 11 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Kelompok 66 menggelar webinar dengan tema “Menguatkan Moderasi Beragama di Era Milenial” pada Senin (18/01/2021). Acara yang dilangsungkan pada Zoom Meeting tersebut menghadirkan Direktur Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang, Imam Yahya sebagai pemateri. baca juga :  Kiprah Pendidikan Indonesia di Era Pandemi Alfandi, Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 66 KKN MIT DR tersebut mengatakan bahwa meskipun anggota kelompoknya berjauhan, kelompok 66 bisa tetap melaksanakan webinar. “Ada yang dari Aceh, Medan, Semarang, dan lainnya”, ujar Alfandi. Imam Yahya mengatakan bahwa generasi milenial lebih percaya kepada omongan orang terkait sesuatu yang ingin diketahuinya daripada mencarinya sendiri di sumber yang terpercaya. Hal ini menurutnya disebabkan oleh hil