Evi Menegaskan Seharusnya Pernikahan Dipandang Sebagai Ibadah

 

(Foto : Documen Komisariat)

Semarang, hmisaintekws.or.id­ – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Saintek bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) sukses adakan Kajian Pranikah dengan tema “Membangun Presepsi sebelum Pernikahan”. Kajian ini memanfaatkan platform media sosial yaitu Google Meet pada (25/04/21).

Seorang aktivis muslimah, Evi Yustiareni didaulat menjadi pemateri Kajian Pranikah dan langsung dipandu oleh Sekretaris Bidang PP HMI Komisariat Saintek Walisongo yaitu Fahira Septiani. Diskusi ini dikhususkan untuk para muslimah, baik kader KOHATI HMI maupun di luar HMI.

Evi menjelaskan pentingnya memiliki dasar pemahaman mengenai persepsi pernikahan.

“Persepsi pernikahan yang benar akan memudahkan dalam memilih jalan mana ketika mencari pasangan; bagaimana mengatasi permasalahan, seperti apa pernikahan, setelah menikah mau apa, dan permasalahan lain,” jelas Evi ketika kajian berlangsung.

Lebih lanjut, Evi menegaskan seharusnya pernikahan dipandang sebagai ibadah. Dari sudut pandang tersebut maka menikah bertujuan untuk meneguhkan posisi sebagai hamba. Artinya menikah membawa manusia semakin bertakwa karena memahami makna dari menyempurnakan separuh agama, meraih ridho Allah, serta berjodoh dunia dan di surga.

“Jika demikian tujuannya maka ada hal yang perlu kita perhatikan sebelum menikah yaitu, meluruskan niat, menentukan kriteria calon pasangan, menentukan prinsip dan batasan, memilih cara yang Allah ridhoi serta menikah karena Allah,” tegas Evi dalam menjelaskan prinsip menikah sebagai ibadah.

Selain itu, Evi juga menambahkan tanda ketika seseorang telah tepat dalam memilih pasangan.

“Salah satu ciri-ciri bahwa kita sudah memilih kriteria pasangan yang tepat ialah merasa bahwa surga terasa lebih dekat bersamanya,” tambah Evi.

Diskusi berjalan dengan lancar hingga akhir. Para peserta Kajian juga aktif bertanya dan bertukar gagasan dengan pemateri. Acara ditutup dengan foto bersama.

 

Red: Fahira Septiani