Keadaan pasar tradisional desa Sekaran Lamongan di masa pandemi covid 19


(Foto: Mazida Syaidatul Laily)


Semarang, hmisaintekws.or.id – Mahasiswa KKN UIN Walisongo melakukan pengamatan tentang keadaan pasar tradisional di desa Sekaran, Lamongan. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli secara langsung dengan adanya proses tawar menawar. Pasar tradisional Sekaran termasuk salah satu pasar terbesar dan cukup ramai di Kabupaten Lamongan (12/11).

 

Pasar tradisional Sekaran buka setiap hari dari pagi hingga siang hari bahkan ketika mendekati hari raya idul fitri pasar tradisional Sekaran buka hingga sore hari. Pasar ini ditempati oleh banyak pedagang yang menjual beranekaragam diantaranya menjual pakaian, sayur, ikan, jajan atau snack, mainan, makanan, perabotan rumah tangga, alat tulis, sepatu, sandal, dan lain-lain. Pasar tradisional Sekaran memiliki sekitar 3 lokasi parkir yang dapat dimanfaatkan oleh pembeli dan pedagang untuk mengamankan alat transportasi. Setiap lokasi parkir dijaga oleh sekitar dua sampai empat penjaga parkir.



 Setiap hari keadaan pasar Sekaran selalu ramai pembeli, namun semenjak adanya pandemi covid 19 keadaan pasar Sekaran tidak ramai seperti biasanya. Khususnya di awal pandemi covid 19 ketika adanya pembahasan mobilitas keadaan pasar Sekaran sangat sepi. Hal ini disampaikan oleh Senipah, salah seorang pedagang sayur dan buah.

 

“Awal-awal adanya pandemi covid 19 itu pasarnya sangat sepi dan sedikit pembeli sehingga penghasilan menurun drastis dari biasanya dan hanya cukup untuk kebutuhan makan keluarga”. Pungkasnya.

 

Kondisi pandemi covid 19, pasar Sekaran tetap buka seperti biasanya dengan menaati protokol kesehatan.  Meskipun kondisi demikian, tidak membuat para pedagang di pasar Sekaran menyerah. Mereka menerima keadaan pasar seperti ini. Seiring berjalannya waktu, para pedagang mulai bangkit untuk meningkatkan perekonomian keluarga demi memenuhi kebutuhan keluarga. Tahun 2021 keadaan pasar mulai membaik dan pembeli mulai ramai untuk belanja di pasar.

 

“Sekarang ya alhamdulillah pasar sudah ramai, dagangan sudah banyak yang beli meskipun tidak seperti keadaan pasar sebelum adanya pandemi covid 19. Penghasilan sekarang sudah bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak,” pungkas pedagang sayur dan buah tadi.

 

(Red : Mazida Syaidatul Laily)

Comments

Popular posts from this blog

Jenjang Pendidikan Formal Kader HMI

Implementasi Bersyukur dan Ikhlas dalam Meneguhkan Qalbu

Keteraturan Alam Semesta