"Brain, Brave, and Beauty" Sebagai KOHATI GEN Z: Memperingati Hari Kartini 21 April 2023.

BRAVE, BRAIN, BEAUTY Ibu kartini menjadi sosok yang berpengaruh terhadap sejarah pemberdayaan perempuan, sosok ibu kartini memberikan daya tarik bagi saya, perjuangannya, keberaniannya yang mampu menggugah indonesia dalam memandang perempuan. Layaknya fatimah dalam islam, dijadikan mulia oleh Allah dilahirkan sebagai anak Rasulullah SAW, dengan nama dan moral yang diemban dalam memperjuangkan wanita dalam islam dimasa jahiliyyah. Peran perempuan dalam peradan juga dibahas dalam HMI, himpunan mahasiswa islam berdiri diatas semua golongan, wanita dimuliakan diberikan ruang khusus untuk berekspresi, dan memiliki peluang yang lebih banyak dalam organisasi, perempuan memang istimewa, sebagaimana derajat ibu tiga kali lebih tinggi dibanding ayah. Brave, Perempuan GEN Z, yang saat ini perlu diberdayakan terus menerus dan diciptakan, perempuan dengan keberanian, kecerdasan, dan kecantikan. Mengulik kata berani, berani dalam mengambil keputusan, berani membawa perubahan, mengutarakan pendapat, perasaaan dan tentunya berani bertanggung jawab atas apa yang ia pilih dan lakukan. Ibu kartini berani mengambil keputusan menetang tradisi yng keras saat itu, kemudian mengutarakan pendapatnya dengan sopan dan kecerdasan luar biasa, disampaikannya pada ayah dan ibunda membuat perjanjian dengan calon suaminya untuk ia tetap terus belajar dan diperbolehkan menuntut ilmu, awalnya pilihan itu ditentang, namun dengan gigih Ibu kartini mengutarakan permintaannya dengan baik hingga akhirnya dikabulkan. Pilihannya tak haya berdampak untuk dirinya sendiri, tapi saudara perempuannya yang kian senang membaca buku, tertarik mengetahui dunia melalui buku. Inilah keberanian yang dapat kita ambil dalam sosok ibu kartini. BRAIN(otak), menunjukkan kecerdasan bagi seorang perempuan, perempuan yang cerdas tidak ditelan oleh zaman, kita butuhhsosok perempuan-perempuan cerdas yang mampu menunjukkan pada dunia bahwa perempuan mampu menjadi intelek yang dapat bersaing dengan pria, terlebih sebagi madrosatul ula yang akan melahirkan penerus bangsa yang juga cerdas, kemampuan cerdas setiap perempuan tentu berbeda, masing-masing perempuan memiliki kemampuan, potensi yang berbeda dalam membangun peradaban, setiap kecerdasannya memiliki peran yang besar dan harus diberdayakan. Perempuan yang cerdas dalam menmpengaruhi orang lain mampu membangun mindset yang baik sesama GEN Z, perempuan yang mampu berdiplomasi membawa golongan bahkan negara dalam negosiasi yang baik, perempuan yang pintar menata rumah tagga, menciptakan keluarga cerdas, sehat dan arah yang baik bagi keemajuan. BEAUTY(Kecantikan), bicara soal kecantikan akan banyak persepsi sesuai dengan standar masing-masing orang dalam diksi cantik secara fisik, namun saya akan membahas mengeenaikecantikan luar dan dalam bagi seorang perempuan. Kecantikan luar yang dimaksud tentu saja kita bicara soal fisik, ada banyak sekali standar kecantikan fisik, terlebih di indonesia yang harus putih, mulus, tinggi semampai, langsing, (jangan-jangan bihun hehe) fisikyang cantik intinya bukan perihal yang saya sebutkan, tapi elok dipandang, berpakaian rapi, menjaga kebersihan diri dan membuat orang sekitar nyaman saat berinteraksi bahkan dirinya sediri nyaman dan menyukainya, skintone tropis sawo matang, kuning langsat, ataupun putih tentu saja semuanya cantik, jika mampu merawat diri, tersenyum manis dan memiliki kecantikan dari dalam diri sendiri. Keecantikan dari dalam diri sendiri yang dimaksud mulai dari hati, fikiran positif, serta memiliki etika kesopanan dalam berbuat, berlaku baik, memiliki simpati dan empati membuat seorang perempuan akan terlihat cantik, memiliki kapabilitas juga menjadikan perempuan itu terlihat cantik, bberpegang tegeuh pada prinsip, seperti yang ada pada ibu kitaa kartini memiliki kapabilitas berani, cerdas dn sopan menjadikannya sossok yang cantikluar biasa, dengan skintone yang juga sawwo matang terlihat manis, dan dipuji banyakkalangan hingga saat ini. Terdengar hingga negara yang pernah menjajah indonesia, neegara tetangga banyak pengakuan yang ddidapatkannya hingga tak diragukan lagi bahwa ibu kartini menjadi Role model bagi sejarah dan peradaban perempuan. Tiga poin ini yang dibutuhkan perempuan GEN Z unttuk kembali membangun peeradaban yang sempat dianggap menurun kualittas perempuannya, melihat media bertaburanperempuan dengan berbagai macamkarakter, sehingga sebagi kohati dan Gen Z kita harusnya mampu memilah yang baik yang dapat dijadikan contoh. Menjadi perempuan yang intelek dilahirkan dari HMI menjadi pilihan yang tepat memilih komunitas dengan populasi intelek terbesar. Kesadaran diri harus diasah sejak dini untuk menjadi terpelajarr dan mampu bersaing di dunia nasional maupun internasional, perempuan yang berdaya yang mampu membawa peradaban, dan pondasi bangsa dengan tiga peran(sebagai anak, istri, dan ibu yang baik) memiliki tiga hal (brave, brain and beauty).
Semangat mengisnpirasi Best Regards Niswatus Shabrina

Comments

Popular posts from this blog

Jenjang Pendidikan Formal Kader HMI

Implementasi Bersyukur dan Ikhlas dalam Meneguhkan Qalbu

Keteraturan Alam Semesta